Sekolah Menengah Kejuruan smk adalah tidak benar satu bentuk satuan pendidikan resmi yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terlebih untuk bekerja di bidang tertentu. Siswa bisa melanjutkan pendidikan SMK sehabis menyelesaikan pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Pertama atau sederajat.Masa belajar siswa jenjang SMK ditunaikan selama tiga hingga empat tahun. SMK yang menerapkan masa belajar pembelajaran selama empat tahun, yang terbagi menjadi tiga tahun masa belajar di sekolah dan satu tahun di industri jurusan terkait.
Penyelenggara pendidikan terbagi menjadi dua yaitu negeri dan swasta. Ada sebagian jurusan yang umumnya diminati oleh calon siswa SMK, di antaranya adalah Jurusan Multimedia, Animasi, Administrasi, Akuntansi, Farmasi, Pariwisata, Pelayaran, Teknik Mesin, Tata Boga, Elektro dan sebagainya.
Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mempunyai tujuan untuk membuahkan tenaga kerja terampil yang mempunyai kapabilitas sesuai bersama dengan tuntutan kebutuhan dan syarat-syarat dunia kerja,lowongan kerja lulusan smk dan juga sanggup mengembangkan potensi diri didalam mengadopsi dan beradaptasi bersama dengan pertumbuhan pengetahuan pengetahuan, teknologi, dan seni. Perkembangan teknologi kala ini menuntut tersedianya tenaga kerja yang kompeten dan handal di berbagai bidang agar sebuah negara sanggup bertahan dan berperan didalam jaman yang penuh kompetisi dan sekaligus terhubung dan pakai tiap tiap peluang. Kondisi ini menuntut dunia pendidikan dan pasar kerja dirancang secara terintegrasi bersama dengan memperhatikan tujuan dan kebutuhan dunia kerja. Dengan demikian wajib dirancang salah satu wujud penyelenggaraan pendidikan yang berorientasi dunia kerja. Dalam Pasal 15 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 perihal Sistem Pendidikan Nasional mengatur bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang menyiapkan peserta didik khususnya untuk bekerja didalam bidang tertentu. Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional.
Untuk menjawab tantangan selanjutnya Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 perihal Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan didalam rangka tingkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia, salah satu siasat yang dapat dikerjakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) didalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 perihal Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020-2024 adalah berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan SMK lewat penyelenggaraan Program SMK Pusat Keunggulan.
Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK) adalah program yang berfokus pada pengembangan dan juga peningkatan kualitas dan kinerja SMK bersama dengan bidang prioritas yang diperkuat lewat kemitraan dan penyelarasan bersama dengan dunia kerja. SMK yang melaksanakan Program SMK Pusat Keunggulan jadi SMK rujukan dan pusat peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya. SMK Pusat Keunggulan adalah SMK yang sanggup membuahkan lulusan yang kompeten pada kompetensi keahlian spesifik dan terserap di dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja dan juga sanggup melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, lewat program penyelarasan pendidikan vokasi secara sistematik dan menyeluruh bersama dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja dan juga bermanfaat sebagai pusat keunggulan, peningkatan kualitas dan rujukan bagi SMK lainnya.
Sekolah Menengah Kejuruan SMK Mengacu pada pada mengisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang target pendidikan nasional dan penjelasan pasal 15 yang menjelaskan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang buat persiapan peserta didik lebih-lebih untuk bekerja di bidang tertentu. Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 dikatakan bahwa Pendidikan nasional berguna mengembangkan kekuatan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, punya tujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik supaya jadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan jadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Pasal 3 UU RI No 20/ 2003). Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang buat persiapan peserta didik untuk mampu bekerja dalam bidang tertentu. Pengertian ini mengandung pesan bahwa tiap-tiap institusi yang menyelenggarakan pendidikan keJuruan perlu berkomitmen menjadikan tamatannya mampu bekerja dalam bidang tertentu (Depdikbud, 1995). Berdasarkan definisi di atas, maka sekolah menengah kejuruan sebagai sub sistim pendidikan nasional seyogyanya mengedepankan buat persiapan peserta didiknya untuk mampu memilih karir, memasuki lapangan kerja, berkompetisi, dan mengembangkan dirinya bersama sukses di lapangan kerja yang cepat berubah dan berkembang.
Sekolah Menengah Kejuruan SMK target umum, sebagai bagian dari proses pendidikan menengah kejuruan SMK punya tujuan : buat persiapan peserta didik supaya mampu menekuni kehidupan secara layak, menaikkan keimanan dan ketakwaan peserta didik, buat persiapan peserta didik supaya jadi warga negara yang independent dan bertanggung jawab, buat persiapan peserta didik supaya menyadari dan menghormati keanekaragaman budaya bangsa Indonesia, dan buat persiapan peserta didik supaya menerapkan dan memelihara hidup sehat, miliki wawasan lingkungan, ilmu dan seni. Tujuan khusus, SMK punya tujuan : buat persiapan peserta didik supaya mampu bekerja, baik secara independent atau mengisi lapangan pekerjaan yang ada di dunia bisnis dan industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai bersama bidang dan program keahlian yang diminati, membekali peserta didik supaya mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi dan mampu mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminati, dan membekali peserta didik bersama Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) supaya mampu mengembangkan diri sendiri lewat jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Kompetensi lulusan pendidikan kejuruan sebagai subsistem dari proses pendidikan nasional menurut Depdikbud (2001) adalah : penghasil tamatan yang miliki keterampilan dan penguasaan IPTEK bersama bidang dari tingkat keahlian yang sesuai bersama kebutuhan pembangunan, penghasil tamatan yang miliki kekuatan produktif, penghasil sendiri, merubah status tamatan dari status beban jadi aset bangsa yang mandiri, penghasil penggerak perkembangna industri Indonesia yang kompetitif hadapi pasar global, penghasil tamatan dan sikap mental yang kuat untuk mampu mengembangkan dirinya secara berkelanjutan. Dikmenjur (2000) menjelaskan bahwa hasil kerja pendidikan perlu mampu jadi pembeda dari aspek unjuk kerja, produktifitas, dan mutu hasil kerja dibandingkan bersama tenaga kerja tanpa pendidikan kejuruan.
Jadi pendidikan kejuruan adalah suatu instansi yang lakukan proses pembelajaran keahlian tertentu beserta evaluasi berbasis kompetensi, yang buat persiapan siswa jadi tenaga kerja setingkat teknisi
Sekolah Menengah Kejuruan SMK kala ini gunakan Kurikulum 2013 maupun kurikulum KTSP, bersama beraneka jurusan siswa yang menghendaki belajar di SMK membawa banyak pilihan jurusan sesuai bersama minat dan kebolehan siswa sendiri, selanjutnya ini adalah Daftar dan macam-macam jurusan SMK ini bisa menopang bagi rekan-rekan sekalian yang tengah bingung didalam memilih jurusan di SMK yang dapat di ambil nanti. Ada banyak sekali Jurusan yang tersedia di SMK secara lengkap bisa di memilih sesuai bersama keinginan siswa.
Contents
Sekolah Menengah Kejuruan SMK Jurusan Teknologi dan Rekayasa
Teknik Bangunan: 1) Teknik Kontruksi Baja 2) Teknik Kontruksi Kayu 3) Teknik Kontruksi Batu dan Beton 4) Teknik Gambar Bangunan 5) Teknik Furnitur
Teknik Plumbing dan Sanitasi: Teknik Plumbing dan Sanitasi
Teknik Survei dan Pemetaan: Teknik Survei dan Pemetaan
Teknik Ketenagalistrikan 1) Teknik Pembangkit Tenaga Listrik 2) Teknik Distribusi Tenaga Listrik 3) Teknik Transmisi Tenaga Listrik 4) Teknik Instalasi Tenaga Listrik 5) Teknik Otomasi Industri
Teknik Pendingin dan Tata Udara Teknik Pendinginan dan Tata Udara
Teknik Mesin: 1) Teknik Pemesinan 2) Teknik Pengelasan 3) Teknik Fabrikasi Logam 4) Teknik Pengecoran Logam 5) Teknik Gambar Mesin 5) Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri
Teknik Otomotif 1)Teknik Kendaraan Ringan 2) Teknik Sepeda Motor 3) Teknik Perbaikan Bodi Otomotif 4) Teknik Alat Berat
5) Teknik Ototronik
Teknologi Pesawat Udara 1) Air Frame dan Power Plant 2) Pemesinan Pesawat Udara 3) Kontruksi Badan Pesawat Udara 4) Kontruksi Rangka Pesawat Udar 5) Kelistrikan Pesawat Udara 6) Elektronika Pesawat Udara 7)Pemeliharaan dan Perbaikan Instrumen Elektronika
Teknik Perkapalan
1) Teknik Kontruksi Kapal Baja
2) Teknik Kontruksi Kapal Kayu
3) Teknik Kontruksi Kapal Fiberglass
4) Teknik Instalasi Pemesinan Kapal
5) Teknik Pengelasan Kapal
6) Kelistrikan Kapal
7) Teknik Gambar Rancang Bangun Kapal
8) Interior Kapal
Teknologi Tekstil
Teknik Pemintalan Serat Buatan
Teknik Pembuatan Benang
Teknik Pembuatan Kain
Teknik Penyempuraan Tekstil
Garmen
Teknik Grafika
Persiapan Grafika
Geologi Pertambangan
Geologi Pertambangan
Instrumentasi Industri
Teknik Instrumentasi Gelas
Teknik Instrumentasi Logam
Kontrol Proses
Kontrol Mekanik
Teknik Kimia
Kimia Analisis
Kimia Industri
Pelayaran
Neutika Kapal Penangkap Ikan
Teknika Kapal Penangkap Ikan
Neutika Kapal Niaga
Teknik Kapal Niaga
Teknik Industri
Teknik dan Manajemen Industri
Teknik dan Manajemen Pergudangan
Teknik dan Manajemen Transfortasi
Teknik Perminyakan
Teknik Produksi Perminyakan
Teknik Pemboran Minyak
Teknik Pengolahan Minyak, Gas dan Petrokimia
Teknik Elektronika
Teknik Audio-Video
Teknik Elektronika Industri
Teknik Mekatronika
Baca Juga : Perbedaan SMA dan SMK
Teknik Telekomunikasi
Teknik Transmisi Telekomunikasi
Teknik Suitsing
Teknik Jaringan Akses
Teknik Komputer dan Informatika
Rekayasa Perangkat Lunak
Teknik Komputer dan Jaringan
Multi Media
Animasi
Teknik Broadcasting
Teknik Produksi dan Penyiaran Prog. Pertelevisian
Teknik Produksi dan Penyiaran Prog, Radio
Sekolah Menengah Kejuruan SMK Jurusan Kesehatan
Kesehatan
Perawat Kesehatan
Perawat Gigi
Analisis Kesehatan
Farmasi
Farmasi Industri
Perawatan Sosial
Perawatan Sosial
Kerajinan dan Pariwisata
Seni Rupa
Seni Lukis
Seni Patung
Desain Komunikasi Visual
Desain Produksi Interior dan Landscaping
Desain dan Produksi Kria
Desain dan Produksi Kria Tekstil
Desain dan Produksi Kria Kulit
Desain dan Produksi Kria Keramik
Desain dan Produksi Kria Logam
Desain dan Produksi Kria Kayu
Seni Pertunjukan
Seni Musik Klasik
Seni Musik Non Klasik
Seni Tari
Seni Karawitan
Seni Padalangan
Seni Teater
Pariwisata
Usaha Perjalanan Wisata
Akomodasi Perhotelan
Tata Boga
Jasa Boga
Patiseri
Tata Kecantikan
Kecantikan Kulit
Kecantikan Rambut
Tata Busana
Busana Butik
Agribisnis dan Agroindustri
Agribisnis Produksi Tanaman
Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura
Agribisnis Tanaman Perkebunan
Agribisnis Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman
Agribisnis Produksi Ternak
Agribisnis Ternak Ruminansia
Agribisnis Ternak Unggas
Agribisnis Aneka Ternak
Perawatan Kesehatan Ternak
agribisnis Produksi Sumber Daya Perairan
Agribisnis Perikanan
Agribisnis Rumput Laut
Mekanisasi Pertanian
Mekanisasi Pertanian
Agribisnis Hasil Pertanian
Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
Pengawasan Mutu
Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian
Kehutanan
Kehutanan
Bisnis dan Manajemen
Administrasi
Administrasi Perkantoran
Keuangan
Akuntansi
Perbankan
Tata Niaga
Pemasaran
Tantangan Sekolah Menengah Kejuruan di Era 4.0
Globalisasi beri tambahan peluang dan tantangan bagi Sekolah Menengah Kejuruan itu sendiri pada abad 21. Lalu lintas barang dan SDM sudah tidak lagi dibatasi wilayah. Interaksi antar manusia sudah tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Kondisi ini jadi peluang bagi SDM Indonesia yang punya potensi bonus demografi untuk bisa berperan aktif didalam menyita beraneka peluang keperluan SDM di nasional, regional dan internasional. Tantangannya adalah bagaimanana kekuatan saing SDM Indonesia bersama SDM Asing, mampukan SDM Indonesia berkompetisi di negeri sendiri maupun di luar negeri sebagai tenaga teknis/profesional.
Tantangan seterusnya adalah perkembangan teknologi yang makin cepat bersama timbulnya beraneka teknologi “smart” seperti robotic, artificial inteligent, 3D printing, Augmented reality, Virtual Reality, Cloud Computing, Internet of things dan lainnya yang bisa mengambil alih pekerjaaan manusia. Pertanyaan yang terlihat adalah masihkah relevan keterampilan yang diajarkan di SMK kala ini bersama keperluan SDM di era depan. Kondisi era depan yang sudah merasa sulit diramalkan karena terlihat hal-hal baru akibat peggunaan dan penciptaan teknologi yang tidak diperkirakan di awalnya agar mengagetkan dan sebabkan tatanan yang tersedia jadi lebih dinamis dan berubah cepat (era disrupsi) harus bisa diantisipasi oleh SMK. SMK harus bisa menciptakan individu yang punya kombinasi pengetahuan, ketrampilan praktis dan sosial, sikap positif dan kebolehan digital untuk beradaptasi bersama cepat pada pergantian tuntut lingkungan kerja maupun masyarakat.
Beberapa model pekerjaan yang rentan digantikan otomasi di antaranya pemrosesan knowledge atau knowledge entry, petugas payroll, transaction processors, sampai operator mesin. Beberapa model pekerjaan sudah jadi menyusut apalagi hilang layaknya penjaga pintu tol digantikan bersama peralatan E-toll, kasir digantikan bersama pembayaran digital, teller bank digantikan bersama mesin ATM tarik tunai, operator las digantikan bersama robot pengelasan, operator telpon digantikan bersama mesin penjawab otomatis, maraknya anjungan-anjungan penjulan mandiri yang tidak lagi membutuhkan penjaga toko, layanan-layanan penjualan online yang beri tambahan sarana secara personal berbatuan aplikasi akan terus mengurangi pekerja sebagai akibat dari sistem otomatisasi dan teknologi yang berkembang.
Jika SMK masih mengajarkan keterampilan[1]keterampilan yang konvensional, tidak sesuai bersama tuntutan dunia kerja, dan penduduk yang berpotensi hilang dan menyusut maka akan makin banyak menghasilkan pengangguran. Hal ini akan membawa dampak problematika yang sungguh-sungguh dan menjadi tantangan yang berat bagi bangsa ini sejalan bersama bonus demografi kecuali SMK tidak dapat mengantisipasi keperluan SDM di era depan dan langsung melaksanakan perubahan-perubahan yang revolusioner
Capaian pembelajaran SMK wajib mencerminkan kebolehan adaptasi terhadap pertumbuhan sosial ekonomi, dan teknologi. Setiap individu wajib menyadari perlunya belajar seumur hidup (lifelong learning) untuk meningkatkan karir secara konsisten sejalan pergantian tuntutan kompetensi akibat pergantian teknologi. Untuk hadapi tantangan tersebut Maclean, et, al, (2013: 37), memberikan lebih dari satu cara tentatif yang wajib dilakukan oleh penyedia pendidikan resmi di lebih dari satu negara, diantaranya; 1. Memastikan bahwa belajar sebagai tidak benar satu pindahan dari satu tingkat ke tingkat berikutnya; 2. Meningkatkan artikulasi pada tingkat dan model pendidikan dan pelatihan; 3. Merevisi kerangka kualifikasi, akreditasi, jaminan kualitas, indikator dan penilaian sistem, dan membangun kerangka kesetaraan untuk lebih mengenal pendidikan kejuruan, dewasa dan melanjutkan pendidikan, pelatihan, magang dan nonformal program didalam industri;
Memastikan bahwa belajar sebagai tidak benar satu pindahan dari satu tingkat ke tingkat berikutnya;
Meningkatkan artikulasi pada tingkat dan model pendidikan dan pelatihan;
Merevisi kerangka kualifikasi, akreditasi, jaminan kualitas, indikator dan penilaian sistem, dan membangun kerangka kesetaraan untuk lebih mengenal pendidikan kejuruan, dewasa dan melanjutkan pendidikan, pelatihan, magang dan nonformal program didalam industri;
Membuat lebih efisien penggunaan IT dan sistem pembelajaran terbuka untuk yang sulit dijangkau dan untuk mendukung pelatihan on-the-job;
Meningkatkan pendanaan dan beri tambahan insentif lainnya untuk mendukung pendidikan non-formal dan pelatihan (yaitu dewasa dan pendidikan berkelanjutan, LSM dan pelatihan berbasis industri) bersama selamanya merawat (dan kecuali wajib termasuk meningkat) perlindungan untuk pendidikan resmi untuk capai target nasional dan internasional, serta;
Mengembangkan kerangka kebijakan terpadu untuk mendorong reformasi seluruh pendidikan resmi dan nonformal dan sistem pelatihan.
Menuju revolusi Industri 4.0 adalah upaya transformasi untuk meningkatkan efisiensi terhadap tiap tiap rantai nilai bersama mengintegrasikan kebolehan digital dan lini mengolah di industri yang mengacu terhadap peningkatan otomatisasi, komunikasi machine to machine dan human to machine, artificial intelligence, dan pengembangan teknologi konsisten terhadap industri. Tuntutan itu tak dapat dihindarkan, tetapi wajib disambut bersama buat persiapan diri semaksimal kemungkinan menyongsong era tersebut.
Implementasi Revolusi Industri 4.0 membutuhkan keterampilan baru agar didalam penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) bersama kompetensi sesuai bersama pengembangan teknologi menjadi sebuah keharusan yang tak dapat ditawar. Bukit (2014) menjelaskan bahwa pendidikan kejuruan (Vocational Education) sebagai pendidikan yang tidak sama dari model pendidikan lainnya wajib memiliki karakteristik sebagai berikut:
Reformasi Technical plus Vocational Education plus Training (TVET) atau Sistem Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, wajib sejalan bersama pertumbuhan revolusi industri 4.0 dan pendidikan Abad XXI membutuhkan pergantian terhadap pertumbuhan teknologi, budaya, sosial, dan pengetahuan pengetahuan. Lebih jauh dijelaskan oleh Hang, Thuy & Tam (2018) bahwa didalam reformasi TVET untuk meningkatkan mutu pelatihan dan kepuasan peserta didik, maka diperlukan tiga aspek perlu yakni sumber energi manusia, peralatan pelatihan dan kebolehan teknologi.
Isu yang selamanya menerpa sistem pendidikan kejuruan di Indonesia adalah mutu lulusan belum berlangsung kesesuaian pada output pendidikan bersama keperluan dunia usaha (Afrina, Eka, dkk. 2018). Untuk itu diperlukan tinjuan menyeluruh terhadap kurikulum, sarana dan prasarana, mutu pendidik dan tenaga pendidikan, pembiayaan dan pengelolaan SMK. Tinjauan tersebut wajib di serasi bersama keperluan dunia usaha dan dunia industri agar dapat menghasilkan tenaga siap untuk bekerja, siap untuk berwirausaha, dan siap untuk melanjutkan pendidikan di era revolusi industri 4.0.