Lagi-lagi pelajar Indonesia kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Kali ini, siswa MAN Insan Cendikia Gorontalo berhasil menyabet medali emas pada ajang The 17th International Standard Olympiad (ISO).
Kompetisi internasional tersebut diselenggarakan secara hybrid di Korea Selatan oleh Agency for Technology and Standards (KATS) dan Korean Standards Association (KSA) pada 23-25 Agustus 2022.
ISO 2022 merupakan ajang kompetisi yang berfokus pada pembuatan dokumen standar yang berisi prosedur, test method (uji metode), scope (jangkauan), requirement and specification (peralatan dan spesifikasi yang dibutuhkan).
Contents
ISO 2022 Mengusung Tema Space Exploration Rover
Tahun ini, ISO 2022 bertemakan “Space Exploration Rover: Criteria Performance Related with Test Method and Procedure”.
Pada kompetisi tersebut, para siswa diminta membuat dokumen standar, video ilustrasi, dan persentasi sesuai tema ISO 2022.
Tim MAN Insan Cendekia Gorontalo terdiri atas Muhammad Isnan Basya Ramdhani, Muhammad Nabil Machmud, dan Fahreza Dwi Cahyo Purnomo. Tim dengan nama E-VUL itu menjadi wakil Indonesia bersama dua sekolah lainnya, yaitu SMA Narada Jakarta dan SMA Bina Tunas Bangsa Jakarta.
Baca Juga : SMA Swasta Terbaik di Surabaya Menurut Nilai UTBK
Mereka berkompetisi dengan peserta dari enam negara, yaitu: Jepang, China, Singapura, Rwanda, Rusia, dan Korea Selatan. Tim E-VUL berhasil memenangkan Gold Prize.
Berawal dari Essay Competition dan Lolos Sebagai 10 Besar
Mulanya, tim E-VUL mengikuti perlombaan Essay Competition yang diselenggarakan oleh BSN (Badan Standar Nasional) dan berhasil lolos ke 10 besar. Tim ini meraih peringkat 3 dalam presentasi karya essay sehingga berhak mewakili Indonesia ke tingkat Internasional.
Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Prof. Dr. H. Moh Isom, M.Ag mengapresiasi prestasi siswa MAN Insan Cendekia Gorontalo meraih Gold Prize di ajang The 17th ISO.
“Hal yang membanggakan, siswa dari provinsi yang dikenal dengan sebutan Bumi Serambi Madinah mampu mengibarkan bendera merah putih dengan kemandirian dan prestasi di kancah dunia adalah sebuah anugerah,” tutur Isom di dikutip dari laman resmi Kemenag pada Selasa (30/8/2022).
Lebih lanjut, Isom menyatakan bahwa prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi madrasah lain untuk maju dan berkembang.
“Jejak prestasi ini tidak boleh berhenti hanya pada satu wilayah saja di Indonesia. Semoga mampu menjadi semangat untuk madrasah lain untuk terus maju dan berkembang, menorehkah tinta emas dan mengukir sejarah bahwa madrasah selalu mampu mengibarkan semangat mandiri berprestasi serta memberi warna bagi bangsa Indonesia,” pungkasnya.